Sportivitas for the Kid

Kulihat wajah ceria disana. Wajah lugu nan penuh gairah bersama teman-teman sebaya batita-nya dalam rangka menyemarakan hari Ulang Tahun Republik Indonesia.

Kemarin kaka ikut lomba pa? Lomba apa Ka tanyaku makan agel-agel Pa (agar-agar), trus lomba apa lagi ka? Lomba ngejar mama jawabnya.”

Itulah sepenggal tanya jawab antara anaku yang tertua dengan diriku.

Dengan semangat juang 45 kulihat dirinya khusyu mengikuti lomba-demi lomba yang diadakan oleh panitia. Keceriaan terpancar dari wajahnya, suatu momen yang tidak pernah sekalipun di ikutinya dan dirasakannya, walaupun tak terpikirkan olehnya dalam rangka apa kegiatan itu dilakukan. Sementara sang adik melihat aksi kakanya bak melihat film-film yang setiap hari di tontonnya. Mulai dari Power ranger, Ben 7, Ben 10, jalan sesame dan film-film fiksi anak-anak lainnya.

Kuingat akan beberapa waktu lalu tersiar dimedia satu tim pemenang Liga Sepakbola Indonesia tidak meneruskan pertandingan dikarenakan keputusan wasit yang dinilai berat sebelah, langsung kata hatiku berujar jauh sekali dari sportifitas, terlalu mementingkan sebuah kemenangan tanpa memperdulikan nilai-nilai dari sebuah pertandingan. Demikian juga tatkala dalam suatu pertandingan sepakbola antar kampung “tarkam”, suporter dari suatu tim sepakbola di Cianjur menusuk tim sepakbola lawanya dikarenakan kekalahan yang diderita tim yang mengakibatkan tertusuknya badan dari salah seorang tim sepakbola. Ah ternyata kita masih harus banyak belajar dan belajar nilai dari sportifitas walaupun itu datangnya dari seorang anak kecil.

Dan hari itu benih-benih sportifitas ditanamkan kepada sang penerus, penerus bangsa. kulihat ekpresi-ekspresi dari sang penerus jauh dari sekedar mencari suatu kemenangan, melainkan nilai-nilai dan makna yang terkandung didalamnya, nilai-nilai kebersamaan dan sportifitas.

Komentar

Postingan Populer